Muhammad Abdul Mun’im al-Khafaji dalam kitabnya al-Adab fi at-Turats as-Sufi mengemukakan kisah yang melatar belakangi penyusunan Burdah yang pada awalnya berjudul al-Kawakib al-Durriyah yang berarti bintang-bintang yang bergemerlap. Kasidah ini dikarang oleh seorang sya’ir dan juga sufi dari Busir yang dikenal dengan nama Maulana al-Busiri. Wafat pada tahun 696 H, beliau hidup di dua masa kekuasaan Islam di Mesir yaitu Dinasti Ayyubiyah dan kekuasaan Mamalik. Sya’ir bagi al-Busiri merupakan karya seni yang tidak dapat dipisahkan darinya. Syair gubahannya banyak bercorak pujian (madh) atas Nabi sehingga ia dijuluki Madih ar-Rasul.
Kasidah Burdah merupakan kasidah terpopuler dibandingkan kasidah beliau yang lainnya. Kasidah ini disusun ketika beliau sedang menderita sakit stroke yang menyebabkan setengah badannya lumpuh.
Muhammad Abdul Mun'im al-Khafaji, em seu livro al-Adab fi-Turats as-Sufi, contou a história por trás da compilação da Burdah, originalmente intitulada al-Kawakib al-Durriyah, que significa estrelas brilhantes. Este Kasidah foi composto por um poeta e também um sufi de Busir conhecido como Maulana al-Busiri. Morreu em 696 AH, viveu durante o reinado do domínio islâmico no Egito, na dinastia ayubida e no domínio de Mamalik. Sya'ir para al-Busiri é uma obra de arte que não pode ser separada dela. Sua poesia composta tem muitos elogios (madh) ao Profeta, de modo que ele é apelidado de Madih ar-Rasul.
Kasidah Burdah é a kasidah mais popular em comparação com a outra. Este Qasidah foi compilado quando sofria de um derrame que causou paralisia de metade do corpo.